Seorang pimpinan pemberontak oposisi tewas dari luka-luka yang di deritanya di dalam serangan udara di atas kota Aleppo, demikian menurut sumber dari pemberontak baru-baru saja.

Tewasnya Abdelqader Saleh, komandan dari brigadi Islamist al-Tawhid telah memberikan pukulan yang berarti terhadap oposisi militer yang melawan Assad.

Beliau di deklarasikan sebagai mati syahid oleh kelompoknya, demikian menurut laporan dari Reuteur. Saleh terluka setelah pada hari Kamis, pasukan Assad menyerang sebuah meeting dari para komandan Brigade Tawhid dan membunuh seorang komandan lainnya ditempat. Saleh dibawa ke rumah sakit Turki sampai akhirnya meninggal disana.

Dalam sebuah interview dengan televisi oposisi dari medan perang sebelah timur Aleppo minggu lalu, Saleh mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Iran dan Hizbullah melaju lebih jauh tanpa melewati mayat kami", demikian katanya. Saleh mempunyai nama panggilan Hajji Mareh, seorang pejuang dari kota Mareh, sebuah wilayah di sebelah utara Aleppo. Dia mengumpulkan pejuang pemberontak dibawah banner Tawhid.

Tawhid telah menyatakan sebuah pernyataan pada minggu lalu bersama dengan kelompok Islam lainnya termasuk al-Nusra Front yang terkait dengan kelompok al-Qaeda menyatakan keadaaan kritis dan meminta semua pejuang untuk menuju ke medan perang.

3 Jendral, 1 Brigjen dan Puluhan Tentara Suriah Tewas

Pertempuran masih berlangsung dengan sangat sengitnya di bagian tengah Suriah. Dilaporkan kemarin 31 tentara Suriah setidaknya tewas, diantaranya 4 orang perwira terbunuh oleh serangan bom yang menyerang pangkalan militer di dekat Damaskus pada hari Minggu.

"3 Jenderal dan seorang Brigadir Jenderal termasuk di dalam 31 tentara yang tewas dalam sebuah serangan bom yang menyebabkan sebuah gedung transport militer di Harasta roboh", demikian pengamat kemanusiaan dari Suriah - direktur Abdel Rahman - mengatakan pada AFP.

"Timing dari serangan sangat tepat", demikian katanya. Serangan itu tepat pada saat pasukan pemerintah sedang melakukan serangan ke berbagai wilayah disekitar Damaskus.

sumber: alarabiya, reuters, afp

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top