Menurut seorang perwira senior Amerika Serikat pada hari Minggu kemarin, Amerika Serikat berencana untuk melatih 7000 anggota pasukan keamanan Libya.

Admiral William McRaven yang memimpin misi spesial militer Amerika Serikat mengatakan bila AS akan fokus kepada pasukan yang nantinya akan melakukan misi-misi penanggulangan teroris.

"Cukup dikatakan bila akan ada sebuah usaha konvensional untuk melatih pasukan konvensional mereka antara 5 sampai 7000 orang. Dan kami memiliki usaha pelengkap di sisi operasi khusus untuk melatih sejumlah pasukan mereka untuk melakukan kontra-terorisme", demikian katanya dalam sebuah forum di Kalifornia pada saat akhir minggu menurut Reuters.

Berita ini muncul setelah kemarin terjadi eskalasi ketegangan di Tripoli dimana lebih dari 40 orang warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah warga kota melakukan aksi protes terhadap milisi.

Kekerasan meledak pada hari Jumat ketika pendemo yang diserukan oleh otoritas setempat untuk melakukan demonstrasi damai terhadap milisi-milisi yang ada. Mereka melakukan konvoi ke kantor pusat dari kelompok Misrata dan mereka mendapatkan tembakan dari dalam gedung.

McRaven mengatakan akan ada pemeriksaan ekstensif terhadap personil Libya yang dilatih oleh Amerika Serikat.

Namun, ia mengakui pemeriksaan hanya bisa dilakukan begitu banyak di Libya saja di mana milisi dan mantan pejuang sering digunakan oleh pemerintah untuk melindungi kementerian dan kantor-kantor pemerintah. Mereka yang bersenjata tetap setia kepada komandan atau suku mereka dan sering bentrok di persaingan wilayah.

"Sekarang kita maju untuk mencoba dan menemukan cara yang baik untuk membangun pasukan keamanan Libya sehingga mereka tidak dijalankan oleh milisi, kita harus mengasumsikan beberapa risiko," kata McRaven forum Sabtu malam.

"Mungkin ada beberapa risiko bahwa beberapa orang yang kita latih tidak memiliki catatan paling bersih. Tetapi nantinya itu adalah solusi terbaik yang dapat kita temukan untuk melatih mereka untuk menangani masalah mereka sendiri."

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top