Taliban Pakistan menolak pembicaraan damai dengan pemerintah pada hari Kamis setelah mereka memilih pimpinan baru dari garis keras yaitu Mullah Fazlullah. Pergantian itu dilakukan setelah pimpinan sebelumnya yaitu Hakimullah Mehsud terbunuh oleh serangan drone USA.

Shahidullah Shahid, juru bicara utama dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengatakan pembicaraan dengan pemerintah hanyalah buang-buang waktu saja dan pimpinan yang baru juga menentang hal tersebut.

"Dia menentang pembicaraan damai. Dia harus mengambil keputusan terakhir tapi dia menolak pembicaraan damai," demikian kata Shahid kepada AFP.

"Mengadakan pembicaraan damai bahkan bukan sebuah issue untuk diangkat - pemerintahan ini tidak mempunyai kuasa apa-apa, pemerintahan ini bukan pemerintahan berdaulat, ini hanyalah budak, sebuah budak dari Amerika. Mengadakan pembicaraan damai hanyalah buang waktu".

"Semua pemerintahan memainkan peran ganda terhadap kami. Atas nama perdamaian, mereka menipu kita dan membunuh orang-orang kita. Kita 100% yakin bila Pakistan mendukung penuh keputusan Amerika dengan serangan dronenya", demikian kata Shahid kepada Reuteurs pada waktu yang lain.

Pemberontak Taliban Pakistan berjuang untuk menumbangkan PM Nawaz Sharif dan menerapkan hukum Sharia dia negara nuklir ini.

Mullah Radio

Nama panggilan "Mullah Radio" diberikan kepadanya setelah siaran radio yang keras di lembah Swat. Fazlullah dikelompokkan sebagai garis keras bahkan bagi gerakan Taliban Pakistan itu sendiri.

Dilahirkan pada 1976, dia mulai dikenal pada tahun 2004 setelah berhasil membuat radio FM bawah tanah dan menyiarkan faham-faham Islam garis keras dan ide-ide anti barat.

Dia dan pasukannya kemudian mengambil alih lembah tersebut pada tahun 2009 dan menerapkan hukum Islam. Fazlullah juga menentang vaksinasi Polio yang menurutnya adalah sebuah konspirasi Yahudi dan Kristen untuk melukai umat Muslim.

Pasukan Fazlullah membaur di perbatasan sekitar pegunungan menuju Afghanistan setelah tahun 2009 wilayahnya diserang oleh pasukan Pakistan. Dia dipercaya berada disekitar provinsi Nuristan sekarang.

sumber: Reuters, AFP, alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top