wartaperang - Pada saat banyak dari donatur dari negara-negara teluk mengirimkan dana kepada pemberontak Suriah dari tahun 2011-2012, namun ada saja tokoh yang baru bergerak pada beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah seorang syekh yang ada dalam artikel besutan Ben Hubbard yang merinci peran Kuwait sebagai pemberi dana dari seluruh teluk. Syekh tersebut adalahw arga Saudi bernama Abdullah bin Muhammed al-Mohisni.

http://forticeoffice.com/ .adv - Meskipun pemerintah Saudi telah mencegah sumbangan secara pribadi secara terbuka dikirimkan kepada pemberontak Suriah pada tahun 2012, proyek Mohisni dalam menghimpun dana terus bisa berjalan dikarenakan dua hal. Pertama, Mohisni secara langsung berhubungan dengan pendonor melalui telpon yang terletak di Kuwat dan Qatar dan mengarahkan bagaimana mereka bisa menerima instruksi cara pengiriman dana tersebut. Dan yang kedua adalah Mohisni pindah ke Suriah pada musim gugur tahun 2013 ini dimana para pemberi dana lain hanya pergi ke Suriah pada saat tertentu saja. Aksi inilah yang membuat profil dari Mohisni terangkat. Seorang ulama ternama seperti Suleiman al-Alwan pun secara terbuka memuji Mohisni karena meninggalkan harta dan posisinya sebagai imam dari masjid yang dimiliki oleh bapaknya di Mekah untuk mendukung perjuangan di Suriah.

Mohisni yang pamannya meninggal di Deir Ezzor pada pertempuran di bulan April 2013 bersama pasukan Jabhat al-Nusra sangat terbuka untuk menunjukkan bila dia memberikan donasi terhadap kelompok yang terkait al-Qaeda. Syekh lainnya di daerah teluk juga memberikan donasi secara diam-diam kepada Al-Nusra dan ISIS, namun mereka akan menghindari pengambilan photo secara terbuka yang memperlihatkan mereka bersama kelompok-kelompok tersebut. Mohisni sepertinya tidak khawatir untuk memperlihatkan photo kedekatannya dengan beberapa pimpinan ISIS.

Seperti donatur lainnya, Mohisni juga terlibat dalam beberapa kegiatan kemanusiaan yang legal. Mohisni aktif mendukung Jamia Rahma, sebuah lembaga charity yang berada di Mafraq Yordania yang menyediakan layanan untuk pengungsi Suriah. Beberapa tokoh Salafi juga telah berpartisipasi di dalam lembaga Jamia Rahma termasuk Mohamed Arifi dan Nabil al-Auwadi. Mohisni menyanjung Jamia Rahma karena fokus dalam usaha untuk menasehati para pengungsi.

Kuwait dan Qatar tidak bersedia untuk memutus network aliran dana dari para donatur ke pejuang Suriah dimana Saudi justru sebaliknya berusaha memutus aliran dana dari Saudi ke Suriah tanpa melewati jalur yang digariskan Saudi. Para syekh di negara-negara teluk ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pergerakan pemberontak di Suriah baik dengan mengirimkan dana maupun dengan pejuang-pejuang kepada kelompok-kelompok jihadist Suriah.

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top