Tentara Negara Islam - Courtesy of Zaman Al-Wasl

wartaperang - Pejuang ISIS pada hari Senin telah ditarik dari kubu terakhir mereka di dekat kota Kobani di pedesaan timur Aleppo setelah pertempuran sengit dengan Free Syria Army dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, demikian menurut Zaman al-Wasl.

Kelompok Sunni radikal ini mengatakan "penarikan dari kota Serrin di timur dari Kobani, atau Ayn al-Arab, adalah mundur secara taktis, menuju Sad Tishreen dan daerah al-Najem benteng dekat perbatasan Turki".

Kemenangan terbaru dari FSA dan YPG ini adalah karena dukungan rentetan serangan udara pimpinan AS yang telah terus menekan ISIS sejak Agustus 2014.

Milisi YPG Kurdi, sudah menjadi mitra AS dalam memerangi Negara Islam, telah menunjukkan kegigihan dalam memerangi negara Islam tetapi potensinya kemungkinan akan mengurangi pengaruh mereka di luar daerah Kurdi.

Langkah mundur ISIS ini datang setelah 5 bulan sejak pejuang Kurdi dan pemberontak moderat menguasai kota Kobani setelah pertempuran mematikan selama empat bulan dan menimbulkan kerusakan besar.

Kemunduran signifikan baru-baru ini dari Negara Islam tidak harus dibesar-besarkan, seorang diplomat senior Barat mengatakan kepada Reuters, seraya menambahkan, "Tidak ada keraguan bahwa ini hanya sebuah tindakan ISIS yang mabuk saja."

Pasukan militer koalisi pimpinan AS pada Senin melakukan 13 serangan udara menggunakan pesawat tempur, pengebom dan pesawat drone untuk mencapai target dekat Al Hasakah, Aleppo dan Kobani, demikian menurut pernyataan itu.

Lebih dari 230.000 orang tewas dan lebih dari 12 juta terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak revolusi Suriah meletus pada Maret 2011.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top