wartaperang - Milisi Unit Perlindungan Kurdi (YPG) di Suriah, dengan dibantu oleh serangan udara yang dipimpin AS, merebut kembali kota Sarrin yang dikuasai oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah utara, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan.

Observatorium itu mengatakan kota yang dekat dengan Sungai Efrat adalah kota tumpuan untuk ISIS dalam melancarkan serangan di kota Kobane berkelanjutan di utara yang mempunyai perbatasan dengan Turki. Serangan udara yang dipimpin AS membantu Kurdi dalam serangan itu, kata Rami Abdulrahman, yang menjalankan Observatorium.

Juga pada hari Senin, dua bom menghantam kota yang dikuasai oleh mayoritas Kurdi yaitu di Qamishli di timur laut Suriah, melukai sedikitnya tiga orang, kantor berita Reuters melaporkan mengutip Observatorium.

Ledakan pertama menghantam patroli pejuang Kurdi dari YPG dan melukai tiga orang, kata kelompok pemantau berbasis di Inggris.

Bom kedua tampaknya telah menargetkan pasukan keamanan lokal Kurdi, katanya, melaporkan sejumlah orang cedera tapi tidak ada jumlah yang tepat.

Televisi pemerintah juga melaporkan dua serangan bom ini.

Aktivis Kurdi Arin Shekhmos mengatakan ledakan pertama telah menargetkan mobil YPG yang berpatroli tetapi mengatakan bahwa warga sipil ikut terluka dalam insiden itu.

Dia mengatakan ledakan kedua terjadi di sebuah daerah pasar dan tiga warga sipil terluka.

Qamishli adalah kota mayoritas Kurdi terbesar di Suriah, dan dianggap oleh Kurdi menjadi ibukota provinsi Hasakeh.

Kota ini telah ditargetkan oleh pemboman sebelumnya, dengan kelompok Negara Islam diyakini berada di balik serangan.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top