wartaperang - Tentara Turki pada hari Selasa telah menahan hampir 800 orang yang mencoba untuk menyeberang secara ilegal dari Suriah, termasuk tiga tersangka dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), setelah memperkuat keamanan di daerah perbatasan di mana Islam radikal terus merebut tanah.

Pihak militer mengatakan 768 orang telah ditahan pada Senin saja ketika mencoba untuk menyeberangi perbatasan. Tiga tersangka anggota ISIS dikirim ke penjara di kota selatan Sanliurfa setelah ditahan secara terpisah pada tanggal 2 Juli, katanya.

Mewaspadai terhadap kemajuan oleh pasukan Kurdi Suriah dan Negara Islam di Suriah utara, Turki telah mengirimkan tentara dan peralatan tambahan untuk memperkuat bagian perbatasan sejauh 900 km (560 mil).

Turki telah mempertahankan kebijakan perbatasan terbuka sepanjang konflik Suriah, menyerap hampir dua juta pengungsi, tetapi membutuhkan pengungsi yang sah untuk melewati pos pemeriksaan dan didokumentasikan. Militer tidak mengatakan mengapa 768 orang telah ditahan.

Turki telah menghadapi kritik dari beberapa negara-negara Barat karena gagal berbuat lebih banyak untuk menghentikan pejuang asing melintasi dan bergabung dengan ISIS. Turki berpendapat bahwa badan-badan intelijen dalam negeri di Barat harus menghentikan warga negara mereka yang radikal bepergian ke Turki.

Ankara telah memperdebatkan penciptaan 'zona aman' di tanah Suriah untuk mencegah gelombang baru pengungsi melintasi perbatasan, strategi yang kemungkinan besar akan memerlukan serangan militer. Tetapi telah jelas Ankara tidak akan bertindak sendiri dan telah melobi dukungan dari koalisi pimpinan AS melawan Negara Islam.

Pensiunan Jenderal John Allen, yang ditunjuk oleh Presiden AS Barack Obama untuk membangun koalisi itu, mengadakan pembicaraan pada hari Selasa di Ankara dengan para pejabat Turki.

Sementara prihatin tentang ancaman dari ISIS, Turki juga khawatir terhadap penciptaan wilayah otonomi Kurdi di Suriah yang selanjutnya bisa memberi semangat terhadap 14 juta etnis Kurdi di wilayahnya.

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan pada hari Jumat tidak ada rencana segera untuk setiap serangan ke Suriah, namun mengatakan Turki akan merespon jika keamanannya terancam.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top