wartaperang - Israel masih kurang bukti untuk menahan mereka yang bertanggung jawab atas serangan pembakaran mematikan pada keluarga Palestina musim panas ini, menteri pertahanan negara itu mengatakan melalui media Israel Senin, dalam kasus dimana pihak Palestina mengatakan membantu memberikan bahan bakar terhadap pertumpahan darah di minggu akhir.

Pada bulan Juli, penyerang yang diyakini ekstremis Yahudi, melemparkan sebuah bom ke rumah keluarga Dawabsheh di desa Tepi Barat Duma, di mana empat anggota keluarga sedang tidur. Ali Dawabsheh, seorang balita terbakar sampai mati, sementara ibu dan ayahnya kemudian meninggal karena luka-luka mereka. Saudara 4 tahun Ahmad sedang dirawat di sebuah rumah sakit Israel.

Menteri Pertahanan Moshe Yaalon mengatakan "kelompok fanatik Yahudi" yang ingin mendirikan sebuah "kerajaan agama" berdasarkan hukum Alkitab berada di balik serangan itu. Pernyataan Yaalon untuk koresponden militer dilaporkan oleh situs berita Israel Walla.

Tapi Yaalon mengatakan, "Saat ini kami tidak memiliki bukti secara langsung untuk menahan orang yang melakukan serangan teror tapi saya percaya kita akan mendapatkannya, saya berharap bahwa kita akan memecahkan kasus ini sepenuhnya," kata Yaalon.

Para pemimpin Israel di seluruh spektrum politik telah mengutuk keras serangan bom dan bersumpah untuk menangkap para penyerang. Tapi fakta bahwa tidak ada yang secara resmi didakwa beberapa bulan setelah serangan itu adalah titik sakit bagi warga Palestina dan banyak yang mengutip kasus ini sebagai faktor besar dalam memicu kekerasan saat ini.

Sumber: alarabiya
Oleh: n3m0

1 komentar:

  1. Makasih buat infonya, semoga berkha dan dicatat jadi amal sholeh...

    BalasHapus

 
Top