Presiden AS Barack Obama pada Senin menyatakan keprihatinan tentang peran Hizbullah di Suriah, dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Lebanon Michel Sleiman, AFP melaporkan.

Telpon itu dilakukan ditengah bahaya peperangan yang akan tumpah ke Lebanon setelah serangan pemerintah Suriah terhadap kubu pemberontak Qusayr yang melibatkan pasukan dari Hizbullah.

Sementara itu, wakil jurubicara Departemen Patrick Ventrell mengutuk serangan pemerintah Suriah terhadap Qusayr dan Hizbullah yang terlibat dalam serangan tersebut.

"Amerika Serikat mengutuk keras serangan udara intens rezim Assad dan artileri akhir pekan ini di kota Suriah Qusayr sepanjang perbatasan Libanon," demikian katanya.

"Rezim Assad sengaja memprovokasi ketegangan sektarian melalui serangan," kata dia.

Pertempuran dimulai pada hari Minggu, ketika pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh pejuang Hizbullah Lebanon menyerbu kota barat, ditengah upaya AS-Rusia untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian.

Kota ini dianggap strategis penting karena berada di antara Damaskus dan pantai dan dekat perbatasan Lebanon.

"Kami juga mengutuk intervensi langsung Hizbullah dan serangan terhadap Qusayr mana pejuang-pejuang mereka memainkan peran penting dalam serangan yang dilakukan oleh rezim," demikian kata Ventrell.

"Pendudukan Hizbullah terhadap desa di sepanjang perbatasan Lebanon-Suriah dan dukungan milisi untuk rezim dan pro-Assad memperburuk dan mengobarkan ketegangan sektarian di regional" tambahnya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pertempuran telah menewaskan sedikitnya 56 pemberontak tewas, enam dari mereka pada hari Senin, dan empat warga sipil termasuk seorang wanita.

Mengutip "sumber terpercaya," dari badan pengawas dari oposisi, "28 anggota pasukan elit Hizbullah tewas dan lebih dari 70 lainnya luka-luka dalam bentrokan di Qusayr, Minggu."

sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top