Free Syrian Army (FSA) dengan resmi memperingatkan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, untuk mengakhiri keterlibatannya dalam konflik Suriah dan menghentikan dukungannya terhadap pasukan pemerintah dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya yang ditayangkan hari Selasa.

Brigadir Jenderal Salim Idris, kepala saat Staf Militer Dewan FSA, mengatakan: "Jika serangan Hizbullah [di] wilayah Suriah tidak berhenti dalam waktu 24 jam, kami akan mengambil langkah-langkah untuk memburu Hizbullah, bahkan dalam neraka. "

"Saya tidak akan lagi terikat oleh komitmen apapun Jika keputusan untuk menghentikan serangan ... tidak diambil dan dilaksanakan, ", tambahnya.

Dia mengatakan "setiap orang" harus "memperbolehkah FSA" untuk membalas setelah "kita mengalami pembantaian yang dilakukan oleh Hizbullah."

Qusayr, sebuah kota di provinsi tengah Homs, menjadi konfrontasi puncak antara pejuang Hizbullah dan oposisi bersenjata yang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Hizbullah yang didukung Iran mengirimkan hampir 1.700 pejuang untuk Qusayr lebih dari seminggu yang lalu untuk mendukung serangan rezim ke kubu pemberontak.

Awalnya Hizbullah mengatakan hanya ingin mempertahankan 13 desa di sepanjang perbatasan Suriah di mana warga Syiah Lebanon hidup dan menjaga kuil Sayyeda Zeinab - yang dihormati oleh Syiah di seluruh dunia - dekat Damaskus.

Namun mereka kemudian mengepung Qusayr bersama dengan pasukan rezim sebelum melakukan serangan umum ke kota perbatasan yang strategis tersebut yang menjadi rumah bagi 25.000 orang warga.

Karena peningkatan keterlibatan pejuang Hizbullah di Qusayr, sebuah rancangan resolusi untuk mengutuk penggunaan pejuang asing oleh rezim Suriah akan diperdebatkan pada hari Rabu oleh PBB, AFP melaporkan.

Rancangan resolusi yang disajikan pada hari Selasa, "mengutuk intervensi asing yang bergerak atas nama rezim Suriah dan memerangi pejuang di al-Qusayr", sebuah pernyataan implisit untuk keterlibatan pejuang Hizbullah dalam pertempuran sengit di Qusayr.

Sementara itu, pada hari Senin, aktivis melaporkan bahwa bentrokan berat antara Hizbullah dan pemberontak Suriah juga terjadi di distrik Damaskus yaitu Ghouta.

Para aktivis mengklaim bahwa ribuan pejuang Hizbullah mendapatkan pelatihan intelijen di kantor intelejen angkatan udara di wilayah Al-Masraf dekat Bandar Udara Internasional Damaskus. Juga Hizbullah dikatakan telah berhasil mengambil alih sembilan wilayah di daerah Al-Murj tetangga Ghouta.

sumber: al-arabiya, afp
Advertising - Baca Juga : Sekali lagi : Menjadi Sekretaris Profesional

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top