wartaperang - Sekelompok pemberontak Suriah yang dilatih AS telah menyatakan penolakan mereka untuk melawan afiliasi al-Qaeda di negara itu, Nusra Front, menyusul serangkaian penculikan oleh kelompok militan tersebut, The Guardian melaporkan pada hari Kamis.

Mengutip sumber di Divisi 30, kelompok yang diyakini telah dilatih oleh pasukan yang didukung AS, koran Inggris mengatakan pemberontak juga menentang serangan udara AS terhadap al-Nusra Front.

Pada akhir Juli, al-Nusra Front bersumpah untuk memotong "lengan" dari pemerintah Amerika di Suriah ketika mereka menyerang markas Divisi 30, menewaskan sedikitnya lima pejuang.

Al-Nusra Front menahan komandan kelompok pemberontak Kolonel Nadim al-Hassan bersama dengan enam orang lainnya pekan lalu.

Sementara itu, al-Nusra Front melanjutkan kampanye melawan unit pemberontak yang didukung AS pekan ini, dengan jaringan monitoring berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan afiliasi al-Qaeda menculik lebih dari lima anggota dari Divisi 30.

Sebuah sumber dalam kelompok yang didukung AS mengatakan mereka yang ditangkap adalah keluarga dari para pejuang.

Pada hari Selasa, Pentagon juga mengatakan anggota Tentara Suriah Bebas (FSA) yang pergi melalui program pelatihan baru AS untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah juga ditangkap oleh al-Nusra Front.

Kapten Angkatan Laut. Jeff Davis mengatakan militer sedang memantau situasi tapi memberikan rincian yang samar.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

2 komentar:

 
Top