Seoul - Korea Utara telah melakukan tes rudal jarak pendek di kawasan laut Jepang yang dikenal dengan Pantai Timur di Korea. Sepertinya itu adalah sebuah usaha untuk mengimbangi latihan militer bersama yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Demikian dilaporkan harian Korea Selatan Yonhap.

Menurut sumber militer Korea Selatan yang berbicara pada Yonhap, militer Korea Utara meluncurkan dua rudal jarak pendek dengan type KN-02 ke wilayah perairan internasional.
Rudal KN-02 adalah rudal mobile. Dibuat berdasarkan type OTR-21 Tochka dari jaman Soviet. Rudal ini diluncurkan dari belakang truk seperti pengangkut SCUD.


Graphic: BBC News
Rudal jarak pendek ini jenis lain dari rudal Scarab Suriah dan mempunyai jangkauan 120-140km. Biasanya digunakan untuk menghancurkan target berupa bangunan besar dan bisa pula dirubah untuk membawa hulu ledak nuklir.

Amerika Serikat Menambah Rudal Interceptor

Seiiring dengan semakin meningkatnya ketegangan di kawasan semenanjung Korea, Amerika Serikat meresponnya dengan menambah 14 rudal interceptor di Alaska untuk mengatasi ancaman dari Korea Utara dan Iran. Demikian menurut pernyataan dari Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel Jumat kemarin.

Fasilitas ini akan selesai dan bisa beroperasional secara penuh pada tahun 2017. Penambahan ini akan meningkatkan pertahanan Amerika Serikat sebanyak 50 persen.

Hagel juga mengatakan bila AS akan mengalihkan beberapa sumber daya seiring pemotongan budget pertahanan oleh kongres. Proyek gabungan AS-Eropa yaitu program anti misil AEGIS menjadi tertunda dan direncanakan akan menambah radar anti rudal balistik di Jepang.


sumber: countdowntozerotime, nbcnews

2 komentar:

  1. Kagak mungkin korut mau nyerang... cuman gertak sambal doang...

    BalasHapus
  2. kalo gertakan korea utara cuman omong kosong, amrik gak mungkin dunk sampe respond kek gini

    BalasHapus

 
Top