Manila - Seiring semakin besarnya tekanan publik Filipina terhadap pemerintahnya, Filipina mulai berusaha untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap isu Sabah. Hari ini Departemen Hubungan Luar Negeri Filipina (DFA) menyerukan agar Malaysia memperhatikan seruan dari PBB untuk mencari penyelesaian konflik berdarah di Sabah melalui jalan damai.

Disisi lainnya, DFA juga sedang berusaha keras untuk bisa mendapat akses ke Sabah. Sampai saat ini pemerintah Filipina masih belum mempunyai akses untuk bisa memberikan bantuan kepada para warga Filipina yang ditawan.

"Untuk saat ini, kami sedang menunggu apa respon dari Malaysia terhadap seruan dari PBB", demikian pernyataan yang disampaikan oleh Raul Hernandez juru bicara dari DFA dalam pers conference hari ini.
Menurutnya, pemerintah Filipina sampai saat ini sama sekali tidak mengetahui dimana lokasi para tawanan berada.

Anonymous Filipina Beraksi

Tekanan terhadap pemerintah Filipina semakin gencar dari dalam negeri karena pemerintah dianggap gagal untuk memberikan respond yang sepadan atas kejadian yang menimpa terhadap warga Filipina di Sabah. Selain dengan demo dan pernyataan keras terhadap pemerintah, serangan dari dunia maya pun dilakukan.

Situs presiden Filipina juga menjadi korban atas serangan yang menurut ABS-cbnnews ulah dari Anonymous PH. Halaman muka dari website presiden telah berubah menjadi kritikan dari defacers atas kegagalan dari pemerintah dalam mengatasi konflik Sabah.

"Anda tidak melakukan apa-apa ketika saudara kita dibantai oleh militer Malaysia sedangkan perempuan dan anak-anak kita menjadi sasaran pelanggaran HAM. Jika anda tidak dapat bertindak sebagai presiden Filipina, setidaknya bertindaklah sebagai warga Filipina. Kami mengawasi", demikian salah satu pernyataan dari mereka di situs yang diretas.

Situs presiden Filipina yang diretas ketika Warta Perang Dunia intip ternyata menggunakan CMS wordpress. Sehingga besar kemungkinan para peretas memanfaatkan bolong dari cms open source tersebut.

sumber: abs-cbnnews

5 komentar:

  1. Philipina tidak melakukan apa-apa karena mereka adalah islam, sedangkan dinegaranya Philipina mereka juga membuat keributan dinegara Katolik...oleh sebab itu biarkanh aja mereka dibantai oleh Malaysia.....karena mereka sudah masuk untuk membantai tentara Malausia, dan kewajiban Malaysia harus tetap membantai pasukan Sulu.....hancurkan teroris sultan Sulu jika mereka melakukan teror di Sabah

    BalasHapus
  2. Menurut gw sih gak ada ajaran agama manapun yg dengan gampangnya nyuruh bantai2 orang. Dalam kasus ini malaysia gw bilang sombong dan arogan. Gak berusaha utk menghargai nyawa manusia dgn mengambil langkah selebar-lebarnya utk persuasif.

    BalasHapus
  3. . Kalu gg tau jgn asal ngomong, ini bukan masalh prbedaan agama, toh di malaysia pun bnyak warga negaranya yg non muslim,LOL..makanya liat brita jgn setengah stngah.
    . Malaisia melakukan itu karna malaisia ada tujuan merebut wilayah di sulu prsis dgn yg di lakukan malyaia merebut sabah dr indonesia.
    . Dgn cara mengajak warga di daerah trsebut, supaya daerah trsbut brhabung dlm kedaulatan negara malaysia.dgn alasan agar rakyat bisa maju dN sejahtera.
    . Dan siapun yg tdk nurut, maka akan di aksekusi. Oleh militer malaysia. Itu prmasalahan yg trjadi

    Emg dr dolo malaisia itu picik. Selalu ingin mncuri wilayah negara lain

    BalasHapus
  4. Malaysia or Indonesia, we should united under Tauheed Banner. Be careful with west strategy to divide us!

    BalasHapus

 
Top