Korban meninggal akibat gempa besar yang menghancurkan Turkey dan Suriah bertambah saat tim penyelamat menghadapi keterbatasan truck, bahan bakar, dan waktu. Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turkey mengunjungi daerah dekat pusat gempa.

Dua hari setelah gempa berkekuatan 7.8 skala yang menewaskan lebih dari 15.000 orang di Turkey dan Suriah, keluarga berkerumun di bawah hujan dingin, memasang tenda sederhana dengan menggunakan tarpaulin, beristirahat di atas beberapa perabotan yang diambil dari reruntuhan, dan berbaris untuk mendapatkan sepatu, selimut, atau apapun yang tersedia.

Banyak yang marah karena memakan waktu yang lama bagi tim penyelamat dengan mesin berat untuk tiba. Di Kahramanmaras, tempat Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turkey mengunjungi pada Rabu, tiga jenazah ditemukan dari sebuah gedung enam lantai dan ada setidaknya enam korban lagi dalam reruntuhan. "Relawan sudah ada di sini, tapi tidak ada pemerintah," kata kerabat dari dua korban.

Gedung-gedung runtuh di sepanjang jalan-jalan di selatan Turki, membuat mereka tidak bisa dilewati, dan sebuah stasiun pemadam kebakaran di Pazarcik diubah menjadi rumah duka sementara. Retakan di dinding bangunan yang masih berdiri cukup lebar untuk menjangkau melalui. Kaca pecah memenuhi tanah, mengancam untuk memotong kaki para survivor, banyak dari mereka tanpa sepatu dan masih berpakaian tidur saat gempa mengguncang dua hari yang lalu.
Berikut adalah perkembangan utama:

• Angka kematian di Turki telah melampaui 12.000, menurut badan manajemen bencana Turki, Andalou News Agency melaporkan awal Kamis. Total, 12.391 orang meninggal dan 62.914 terluka, menurut agensi, dikenal dengan inisial Turkinya sebagai AFAD.

• Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki melakukan kunjungan pertamanya ke daerah bencana setelah gempa bumi besar yang menewaskan lebih dari 15.000 orang. Ia mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan banyak hal untuk membantu dan meminta warganya untuk bersabar sementara bantuan masih dalam perjalanan. Namun, pemimpin partai oposisi terbesar di negara tersebut menolak panggilan untuk bersatu dan menyatakan bahwa Erdogan sepenuhnya bertanggung jawab. Kritik terhadap respon pemerintah atas bencana hanya akan menambah beban bagi upaya re-eleksi Erdogan pada bulan Mei.

• Perang saudara selama lebih dari satu dekade di Suriah mempersulit upaya untuk membantu negara tersebut. Banyak pengungsi yang terpaksa pindah akibat perang tinggal di daerah yang terkena dampak gempa bumi di Turki. Meskipun bantuan belum mengalir ke Suriah, mayat-mayat dari negara tersebut sudah diterima.

• Krisis kemanusiaan ini memotivasi warga Turki di seluruh dunia untuk bersatu dan mengumpulkan dana dan bahan-bahan untuk dikirim kembali ke tanah air. Upaya mereka berkisar dari penjualan kue di London hingga pengumpulan donasi di sebuah panti jompo di Berlin.

• Di Turki, Presiden Erdogan menyatakan bahwa misi penyelamatan akan memfokuskan pada beberapa provinsi yang terdampak paling parah di Turki: Hatay, Adiyaman, dan Kahramanmaras. Di Suriah, di mana lebih dari satu dekade perang saudara sudah menciptakan krisis kemanusiaan, setidaknya 3.042 orang meninggal akibat gempa, menurut Kementerian Kesehatan Negara dan kelompok bantuan White Helmets


Sumber: NYT

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top